Kamis, 02 Februari 2017

Tak Perlu Meminta Mereka Untuk Mengerti

Tak Perlu Meminta
Mereka Untuk
Mengerti
Juni, tahun pertama

    Akhir-akhir ini, kalimat "jadilah diri sendiri" terasa klise. Apakah seseorang bisa menjadi diri sendiri? Bukankah diri ini adalah hasil kolektif pengetahuan yang kita dapat dari lingkungan sekitar? Kalau begitu, aku ganti kalimatnya menjadi "jangan berusaha menjadi keren, berusaha saja menjadi jujur". Sebab, banyak sekali orang yang merasa keren dengan cara mengikuti sekitarnya; memakai apa yang sedang keren, sampai melakukan hal-hal ngaco hanya karena ingin di anggap keren. Tapi, untuk menjadi jujur, itulah yang sulit. Setidaknya, jujur kepada diri sendiri; melakukan hal-hal yang memang di inginkan oleh hati nurani, meski harus dihina oleh orang lain.

    Kebanyakan dari kita terlalu takut untuk dihina. Kita lupa bahwa hampir semua tokoh dunia mesti menghadapi hinaan pada zamannya sebelum di cantumkan dalam sejarah. Jadi, jangan takut untuk menjadi jujur. Jangan takut melawan arus. Hanya karena tidak ada yang setuju dengan pendapatmu, bukan berarti pendapatmu salah.

    Ketika orang lain memakai sepatu keluaran terbaru dan kau tetap memakai kets butut, tak perlu meminta mereka untuk mengerti. Ketika orang lain betah mengobrol di dunia maya dan kau tidak betah berlama-lama di depan telpon genggam, tak perlu meminta mereka untuk mengerti. Ketika orang lain melakukan sesuatu untuk disukai dan kau melakukan sesuatu karena kau suka, tak perlu meminta mereka untuk mengerti. Ketika orang lain memilih terikat dengan rutinitas dan kau lebih memilih terikat dengan kebebasan, tak perlu meminta mereka untuk mengerti. Tak perlu menyeragamkan diri dengan kebanyakan orang. Tak perlu kekinian (karena yang kekinian akan alay pada waktunya). Tak perlu repot-repot menyamakan diri dengan orang lain, kau diciptakan untuk menjadi unik. Sudah terlalu banyak orang yang sama seperti kebanyakan orang. 

    Dirimu hanya ada satu di muka bumi. Lebih baik dibenci karena lidah berkata jujur, daripada disukai karena lidah menjilat. Pengagummu akan pergi setelah kau tak sesuai lagi dengan imajinasinya, tapi orang yang menyayangimu akan tetap tinggal betapapun buruknya dirimu. Dan diterima apa adanya tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain itu indah.






2 komentar: