Ketika Duniamu Hancur
Berkeping-keping
Februari, tahun kedua
kudengar seseorang berhasil menghancurkan hatimu. Hampir saja aku yang terbiasa bertepuk sebelah tangan ini bertepuk tangan sambil memuji-muji karma. Tapi, mana mungkin aku tega melihatmu berduka! Orang bodoh macam apa yang membiarkanmu terluka? Kau yang kuyakin tercipta saat Tuhan sedang gembira, sebenar-benarnya pantas mendapatkan yang terbaik. Atau, jika tidak, ijinkan aku mencoba memberikan yang terbaik.
Kau menangis deras. Katamu, ia pergi meninggalkanmu kedinginan di ujung bumi. Bahkan di saat seperti ini, kau masih berusaha tegar. Kita sama. Entah terlalu pintar menyembunyikan perasaan, atau terlalu bodoh untuk menyatakan. Sudahlah... Sesekali tak apa menjadi manusia biasa. Wajar untuk terluka, untuk membutuhkan tempat bersandar, untuk tidak baik-baik saja. Bahkan orang terkuat di muka bumi pun pernah berkabung. Sembuh itu butuh waktu, bukan paksaan. Saat semua tidak berjalan semestinya, kita bisa mengangkat tangan untuk menyerah atau mengangkat tangan untuk berdoa. Kuharap kau memilih yang kedua.
Ayolah, hentikan isakanmu. Apa harus memprioritaskan orang yang hanya menjadikanmu pilihan? Kau bukan pilihan ganda, dia bukan jawaban, dan hidup kalian bukan kertas ujian. Bukan rezeki dia, tapi rezekimu untuk kelak mendapatkan seseorang yang bisa memprioritaskanmu. Yang tidak punya hati jangan di masukan kedalam hati. Yang tidak punya perasaan jangan di bawa perasaan. Yang main-main tidak perlu di anggap serius.
Kalau kau sedang rapuh, simpan sejenak hatimu. Biarkan proses dalam waktu menyembuhkan. Perasaan memang tidak bisa diburu-buru, tapi juga jangan berlama-lama meratapi seseorang yang tidak bisa menghargaimu. Dekatkan dirimu pada orang-orang yang membuatmu bahagia. Merekalah yang seharusnya kau jaga. Yang lainnya hanya menumpang lewat. Jadi, sebelum menoleh lagi ke belakang, pastikan kau lihat seseorang yang menantimu di depan. Mengenang masa lalu bukan berarti harus mengulang. Kalau dia tidak bisa menghargai kesempatan baik yang kau beri, beri dirimu sendiri kesempatan untuk mendapatkan kisah yang lebih baik. Karena yang benar-benar peduli akan menghentikan air matamu jatuh, bukan membuat air matamu jatuh.
Ketahuilah, beberapa tangan melepaskan genggamannya saat hidupmu bertambah sulit agar tanganmu kosong dan bisa digenggam oleh seseorang yang takkan pernah melepaskanmu.
Fiersa Besari (Garis Waktu)
selalu menginspirasi...
BalasHapusMungkinkah akan digaris ini?
BalasHapus👍sukses trus selalu menginspirasi
Menyentuh sekali...
BalasHapus